Pengertian
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan
istilah society )adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata
dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu
jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat
adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Pengertian
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota
yaitu; kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan di desa orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan
atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan,
sebab perbedaan kepentingan paham politik, perbedaan agama dan sebagainya.
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan,
menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada
factor kepentingan daripada factor pribadi. pembagian kerja di antra
warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota dari pada warga desa, interaksi yang terjadi lebih banyak
berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi pembagian waktu yang
lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota
biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Masyarakat
perkotaan biasa nya lebih cepat menyerap trend yang sedang booming atau
biasa disebut “gaul”. Tetapi terkadang masyarakat perkotaan tidak memilih trend
yang baik, jadi jika sedang booming langsung menyerapnya tanpa
memikirkan baik atau tidak nya. Maka nya kadang jika melihat masyarakat kota
yang seperti itu terlihat aneh bahkan lucu.
Ciri – Ciri
Sosial Mayarakar Perkotaan:
Beberapa
ciri sosial kehidupan masyarakat kota, antara lain :
- Pelapisan Sosial Ekonomi
Perbedaan tingkat pendidikan dan status sosial dapat
menimbulkan suatu keadaan yang heterogen. Heterogenitas tersebut dapat
berlanjut dan memacu adanya persaingan, lebih-lebih jika penduduk di kota semakin
bertambah banyak dan dengan adanya sekolah-sekolah yang beraneka ragam
terjadilah berbagai spesialisasi di bidang keterampilan ataupun di bidang jenis
mata pencaharian.
- Individualisme
Perbedaan status sosial-ekonomi maupun kultural dapat
menimbulkan sifat “individualisme”. Sifat kegotongroyongan yang murni sudah
sangat jarang dapat dijumpai di kota. Pergaulan tatap muka secara langsung dan
dalam ukuran waktu yang lama sudah jarang terjadi, karena komunikasi lewat
telepon sudah menjadi alat penghubung yang bukan lagi merupakan suatu
kemewahan. Selain itu karena tingkat pendidikan warga kota sudah cukup tinggi,
maka segala persoalan diusahakan diselesaikan secara perorangan atau pribadi,
tanpa meminta pertimbangan keluarga lain.
- Toleransi Sosial
Kesibukan masing-masing warga kota dalam tempo yang
cukup tinggi dapat mengurangi perhatiannya kepada sesamanya. Apabila ini
berlebihan maka mereka mampu akan mempunyai sifat acuh tak acuh atau kurang
mempunyai toleransi sosial. Di kota masalah ini dapat diatasi dengan adanya
lembaga atau yayasan yang berkecimpung dalam bidang kemasyarakatan.
- Jarak Sosial
Kepadatan penduduk di kota-kota memang pada umumnya
dapat dikatakan cukup tinggi. Biasanya sudah melebihi 10.000 orang/km2. Jadi,
secara fisik di jalan, di pasar, di toko, di bioskop dan di tempat yang lain
warga kota berdekatan tetapi dari segi sosial berjauhan, karena perbedaan
kebutuhan dan kepentingan.
- Pelapisan Sosial
Perbedaan status, kepentingan dan situasi kondisi
kehidupan kota mempunyai pengaruh terhadap sistem penilaian yang berbeda
mengenai gejala-gejala yang timbul di kota. Penilaian dapat didasarkan pada
latar belakang ekonomi, pendidikan dan filsafat. Perubahan dan variasi dapat
terjadi, karena tidak ada kota yang sama persis struktur dan keadaannya.
Pengertian
Masyarakat Pedesaan
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat desa adalah masyarakat yg penduduknya
mempunyai mata pencaharian utama dl sektor bercocok tanam, perikanan,
peternakan, atau gabungan dr kesemuanya itu, dan yg sistem budaya dan sistem
sosialnya mendukung mata pencaharian itu.
Ciri-ciri
masyarakat desa antara lain sebagai berikut:
- Sistem kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar kekelurgaan (paguyuban).
- Masyarakat bersifat homogeny seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat istiadat.
- Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya.
- Mata pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani.
- Faktor geografis sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.
- Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.
Perbedaan
Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Kehidupaan
masyarakat desa berbeda dengan masyarakat kota. Perbedaan yang paling mendasar adalah
keadaan lingkungan, yang mengakibatkan dampak terhadap personalitas dan
segi-segi kehidupan. Kesan masyarakat kota terhadap masyarakat desa adalah
bodoh, lambat dalam berpikir dan bertindak, serta mudah tertipu dsb. Kesan
seperti ini karena masyarakat kota hanya menilai sepintas saja, tidak tahu, dan
kurang banyak pengalaman.
Untuk
memahami masyarakata pedesaan dan perkotaan tidak mendefinisikan secara
universal dan obyektif. Tetapi harus berpatokan pada ciri-ciri masyarakat.
Ciri-ciri itu ialah adanya sejumlah orang, tingal dalam suatu daerah tertentu,
ikatan atas dasar unsur-unsur sebelumnya, rasa solidaritas, sadar akan adanya
interdepensi, adanya norma-norma dan kebudayaan. Masyarakat pedesaan ditentukan
oleh bentuk fisik dan sosialnya, seperti ada kolektifitas, petani iduvidu, tuan
tanah, buruh tani, nelayan dsb.
Masyarakat
pedesaan maupun masyarakat perkotaan masing-masing dapat diperlakukan sebagai
sistem jaringan hubungan yang kekal dan penting, serta dapat pula dibedakan
masyarakat yang bersangkutan dengan masyarakat lain. Jadi perbedaan atau
ciri-ciri kedua masyarakat tersebut dapat ditelusuri dalam hal lingkungan
umumnya dan orientasi terhadap alam, pekerjaan, ukuran komunitas, kepadatan
penduduk, homogenitas-heterogenotas, perbedaan sosisal, mobilitas sosial,
interaksi sosial, pengendalian sosial, pola kepemimpinan, ukuran kehidupan,
solidaritas sosial, dan nilai atau sistem lainnya.
Sumber : https://galihrema.wordpress.com/2016/12/23/makalah-masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-perkotaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar