Manfaat,kendala dan strategi perdagangan elektrik atau e-commerce.
Manfaat dari
Perdagangan Melalui Elektronik.
Perusahaan-perusahaan
atau organisasi yang ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik
untuk mencapai perbaikan di seluruh orgnaisasi. Perbaikan tersebut diharapkan
menghasilkan tiga (3) manfaat utama :
• Pelayanan pelanggan
meningkat;
• Hubungan dengan
pemasok & masyarakat keuangan meningkat;
• Pengembalian atas
investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.
Manfaat-manfaat
tersebut berkontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan dna memungkinkannya
untuk bersaing dengan lebih baik dalam dunia bisnis yang semakin terikat untuk
menggunakan teknologi komputer.
Kendala
Perdagangan Melalui Jaringan Elktronik.
Tidak semua
perusahaan ikut dalam perdagangan melalui jaringan elektronik. Hal tersebut
dilakukan dengan alas an kehati-hatian setiap perusahaan yang ada, dengan
kendala sebagai berikut :
• Biaya tinggi
• Masalah keamanan
• Perangkat lunak
yang belum amapan atau tersedia
Ketika para eksekutif
memutuskan bahwa manfaat yang diantisipasi melebihi kendalanya dan membuat
keputusan untuk melangkah. Adapun langkah utamanya yaitu dengan melakukan
pemilihan srategi, metodologi dan teknologi yang terbaik.
Strategi
Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik.
Rencana bisnis
strategis mewujudkan komitmen untuk menggunakan perdagangan melalui jaringan
elektronik guna mencapau keunggulan kompetitif. Perusahaan pertama-tama
melakukan atau mengumpulkan intelijen bisnis sehingga dapat memahami peran
potensial yang dilakukan setiap elemen lingkungan. Kemudian muncul komitmen
untuk membentuk suatu sistem antar organisasi (inter-organizational system –
IOS) melalui pertukaran data elektronik (electronic data interchange – EDI).
IOS dicapai dengan mengikuti siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) atau
melakukan rancang ulang bisnis proses (business process renggineering).
Hasilnya adalah sistem berorientasi jaringan dang meggunakan sambungan
langsung, jaringan bernilai tambah, internet atau komninasi.
2. Model
Sistem Umum Peusahaan
Pengertian model
Model adalah rencana,
representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep,
yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa
model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra
computer)
Terdapat tiga jenis
model diantaranya :
1.
Model Fisik
Adalah penggambaran
entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih kecil dari
aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype model
baru. Pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan
dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan
produk akhir.
2.
Model Naratif
Adalah penggambarkan
entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model
naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular
3.
Model Grafik
Adalah model yang
mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk dengan
sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan grafik
berwarna untuk meperjelas,
Terdapat tiga kegunaan model
diantaranya :
1.
Mempermudah Pengertian
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah
dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana.
2.
Mempermudah Komunikasi
Suatu model digunakan karena pada umumnya setelah pemecahan masalah manajer
akan mengkomunikasikan baik hasil maupun keputusan kepada pihak-pihak yang
terhubung, maka model system sangat dugunakan agar mempermudah jalur
komunikasinya.
3.
Memperkirakan Masa Depan
Khususnya dalam model matematika, model ini dapat memperkirakan apa yang akan
terjadi di masa depan,namun tidak seratus persen akurat. Karena banyak data
yang dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi,
manajer juga harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi
model.
3.
Pendekatan Sistem
A.
Pengertian
Sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berintraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Pendekatan sistem adalah serangkaian tahapan tahapan pemecahan masalah yang
setiap langka di pahami dan menghasilkan sebuah solusi alternatip di
pertimbangkan dan solulusi yang di pilih dapat di terapkan
Di dalam sebuah
perusahaan manajer berperan penting dalam pengambilan keputusan yang
efektif dan efisien.sistem konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah
yang terdiri dari manajer ,informsi dan standart.2 elemen yang lain masuk dalam
peroses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
B.
Tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan sistem
1.
Usaha Persiapan
a.
Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
b.
Mengenal sistem lingkungan.
c.
Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2.
Usaha Definisi
a.
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : -
mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
- Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu:
a). Mengevaluasi standar.
b). Membandingkan output dengan standar.
c). Mengevaluasi manajemen.
d). Mengevaluasi pemroses informasi.
e). Mengevaluasi input dan sumber daya input.
f). Mengevaluasi proses.
g). Mengevaluasi sumber
daya output.
3.
Usaha Pemecahan
a.
Pertimbangan alternatif yang layak.
b.
Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
c.
Memilih solusi terbaik.
d.
Menerapkan solusi.
e.
Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
C.
Pendekatan sistem dalam pemecahan masalah dan membuat keputusan
(SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN)
1.
Pemecahan masalah
Pentingnya pemecahan
masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada
konsekuensinya.
2.
Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Pengambilan keputusan
adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini manajer akan memberikan
solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci pemecahan masalah
adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.
3.
Pendekatan sistem
Proses pemecahan
masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor filosofi
dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang
terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.
a.
Mengenali kontroversi
b.
Menimbang klaim alternatif
4.
Membentuk penilaian
Serangkaian langkah
pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama dipahami
,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya
adalah sbb:
1.
Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan
menyediakan orientasi sistem.
2.
Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan
kemudian memahaminya.
3.
Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif,
mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan
membuat menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
5.
Merasakan masalah
Manajer dapat dibagi
dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem solving
styles) mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
a.
Penghindar masalah (problem avoider)
manajer ini mengambil
sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha
menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau
menghindarinya sepanjang perencanaan.
b.
Pemecah masalah (problem solver)
manajer ini tidak
mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah
tersebut dipecahkan.
c.
Pencari masalah (problem seeker)
manajer ini menikmati
pemecahan masalah dan mencarinya.
6.
Mengumpulkan Informasi
a.
Gaya teratur (preceptive style)
manajer jenis ini
mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak
berhubungan dengan area minatnya.
b.
Gaya menerima (receptive style)
manajer jenis ini
ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai
baginya atau orang lain dalam organisasi.
7.
Menggunakan informasi
a.
Gaya sistematik (systematic style)
manajer memberi
perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya
pendekatan sistem.
b.
Gaya intuitif (intuitive style)
manajer tidak lebih
menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar