Berikut ini pengertian cinta
yang pernah diungkapkan oleh para ahli:
- Menurut Rabi’ah Al-‘Adawiyah: cinta adalah ungkapan kerinduan dan gambaran perasaan yang terdalam. Siapa yang merasakannya, niscaya akan mengenalinya. Namun, siapa yang mencoba untuk menyifatinya, pasti akan gagal.
- Menurut Jalaluddin Rumi: cinta adalah sumber segala sesuatu. Dunia dan kehidupan muncul karena kekuatan yang bernama cinta. Cinta adalah inti dari segala bentuk kehidupan di dunia.
- Menurut Kahlil Gibran: cinta adalah satu-satunya kebebesan di dunia karena cinta itu membangkitkan semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalannya. Cinta ibarat seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti.
- Menurut Mahmud bin Asy-Syarif: cinta adalah sebuah kerinduan yang tidak berujung, sebuah rasa kangen yang meletup-letup, dan sebuah kegilaan yang tidak berkesudahan.
- Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziah: cinta adalah luapan hati dan gejolaknya saat dirundung keinginan untuk bertemu dengan sang kekasih.
- Menurut Abu ‘Abdullah An-Nibaji: cinta adalah kesenangan jika itu ditujukan kepada makhluk, dan pembinasaan jika itu ditujukan kepada pencipta.
- Menurut Musfir bin Said az-Zahrani: cinta adalah satu emosi terpenting dalam kehidupan manusia. Faktor terpenting dalam menyatukan hati-hati manusia dan pembentukan kasih saying di antara sesama mereka.
- Menurut Ibnu ‘Abdush Shamad: cinta adalah yang mendatangkan kebutaan dan ketulian, cinta membutakan segalanya kecuali terhadap yang dicintai sehingga orang itu tidak melihat apa pun.
- Menurut Abdullah Nashih ‘Ulwan: cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang.
- Menurut Quraish Shihab: cinta adalah kencendrungan hati kepada sesuatu karena kenikmatan atau manfaat yang dapat diperoleh dari yang dicintai.
- Menurut Swihart: cinta adalah usaha aktif produktif yang melibatkan komitmen, penghargaan, perhatian, dan rasa persatuan.
- Menurut Eric Fromm: cinta adalah suatu seni yang memerlukan pengetahuan serta latihan. Cinta adalah suatu kegiatan dan bukan merupakan pengaruh yang pasif. Salah satu esensi dari cinta adalah adanya kreativitas dalam diri seseorang, terutama dalam aspek memberi dan bukan hanya menerima.
- Menurut Hamka: cinta adalah perasaan yang mesti ada pada setiap manusia. Ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih, dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, dan perkara tercela lainnya. Tetapi jika ia jatuh ke tanah yang subur, disana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi, dan lain-lain yang terpuji.
- Menurut Scott Peck: cinta adalah keinginan untuk mengembangkan diri sendiri dengan maksud memelihara pertumbuhan spiritual sendiri atau perkembangan spiritual orang lain.
- Menurut Afdan: cinta itu adalah Sriwahyuni
Cinta Menurut Islam; Definisi, Dalil
dan Bentuknya
Siapa
yang tidak mengenal kata cinta? Cinta telah hadir sejak zaman nabi Adam
diciptakan, dan kemudian diciptakanlah Hawa sebagai pasangan hidupnya (baca nama-nama nabi dan rasul). Cinta juga merupakan fitrah alami
manusia dan tanpa keberadaan cinta, orang menyebutnya sebagai perasaan
hampa.cinta juga banyak memberikan inspirasi dan pengorbanan akan tetapi cinta
jugalah yang kadang membawa kesengsaraan bagi mereka yang merasakannya. Dalam
kehidupan manusia cinta muncul dalam berbagai hal termasuk cinta kepada istri,
anak, harta dan tahta dan sebagainya (baca ciri-ciri istri shalehah dan harta dalam islam). Islam sebagai agama dan membawa rahmat
Allah SWT juga mengenal dan menghargai adanya cinta. Untuk mengetahui bagaimana
islam memandang cinta, maka simaklah uraian berikut ini. (baca fungsi agama
dalam kehidupan manusia)
Definisi Cinta
Ada beberapa pengertian tentang
cinta yang disebutkan dalam berbagai sumber. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, kata cinta diartikan sebagai perasaan kasih dan sayang terhadap
sesuatu atau orang lain. Secara istilah maka cinta dapat dimaknai sebagai suatu
perasaan yang dialami manusia dan perasaan tersebut menimbulkan kasih sayang
bagi yang merasakannya. Cinta dalam pandangan islam sendiri adalah limpahan
kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah menciptakan manusia
dan isinya dengan segala kesempurnaan.
Adapun cinta yang sebenarnya atau
cinta yang hakiki adalah hanya milik Allah SWT karena hanya Allah lah yang maha
sempurna dan maha pemilik cinta. Dalam pengertian lain, islam juga memandang
cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan perasaan yang melandasi
hubungannya dengan makhluk lain seperti pada hewan dan tumbuhan. Ibnu Hazm
sendiri menyebutkan bahwa cinta adalah suatu naluri atau insting yang
menggelayuti perasaan seseorang terhadap orang yang dicintainya.
Dalil Cinta Dalam Alqur’an
Cinta
adalah salah satu pokok kehidupan dan dalam Alqur’an kata cinta juga disebutkan
dengan berbagai sinonim atau persamaan kata. Adapun ayat-ayat yang menyebutkan
perihal cinta adalah sebagai berikut
- Al Imran ayat 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ
الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ
الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ
حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
- Al Imran ayat 92
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ
حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ
اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Kamu
sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
- Al Hujurat ayat 7
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ
رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ
الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ
فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ
أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Dan
ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti
kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi
Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah
di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan
kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,
- Maryam ayat 96
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَٰنُ وُدًّا
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan
menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.
- Al Isra ayat 24
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ
الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
Contoh-contoh Cinta kasih
Ada beberapa contohc cinta kasih yang berada dalam kehidupan sekitar kita sehari-hari beberapa diantaranya yaitu :
1. Bakti sosial kepada korban bencana alam/musibah.
2. Rela berkorban nyawa, materi dan fikiran demi pembangunan bangsa agar lebih baik.
3. Membantu teman yang sedang dalam kesulitan.
Ada beberapa contohc cinta kasih yang berada dalam kehidupan sekitar kita sehari-hari beberapa diantaranya yaitu :
1. Bakti sosial kepada korban bencana alam/musibah.
2. Rela berkorban nyawa, materi dan fikiran demi pembangunan bangsa agar lebih baik.
3. Membantu teman yang sedang dalam kesulitan.
- PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam
kehidupan manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia
tersebut. Semakin berkembangnya kehidupan manusia makan akan semakin kompleks
juga penderitaan yang akn di hadapi manusia. Penderitaan termasuk realitas
manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin tinggi
intensitas semakin berat juga penderitaan yang di alami oleh manusia tersebut.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai
kenikmatan dan kebahagiaan.
Manusia
lebih menyukai kenikmatan. Sedangkan penderitaan sangat di hindarkan, dalam
suatu kehidupan manusia. Seseorang pasti akan merasakan penderitaan
bagaimanapun jenis dan bentuknya. Contoh penderitaan fisik, bencana yang sedang
di hadapin oleh orang tersebut, setra masalah yang sedang menimpa orang
tersebut. Penderitaan terbagi menjadi 2 yaitu penderitaan yang bersifat lama
dan penderitaan yang bersifat sementara. Penderitaan yang bersifat lama atau
tidaknya tergantung oleh penyebab penderitaan tersebut. Contoh penderitaan yang
bersifat lama. Kehilangan orang yang penting di dalam kehidupan seseorang.
Sedangkan contoh penderitaan yang bersifat sementara adalah di kecewakanya oleh
seseorang.
Penderitan
dan kenikatan manusia/seseorang dengan menyukai atau tidaknya sesuatu. Jika
manusia tersebut suka makan ia akan menikmati apa yang sedang dia rasakan.
Sedangkan jika dia tidak menyukai maka dia akan merasa menderita dengan apa
yang ia rasakan. Penderitaan yang selalu di hadapi oleh manusia bermanfaat
untuk menjadi bahan instropeksi diri masing-masing manusia. Selain menjadi
bahan instropeksi dapat pula menjadi suatu pengalam seseorang untuk menjadi
manusia yang lebih bijak. Penderitaan tidak selalu merugika untuk yang merasakan.
Mental seseorang sangat berperan penting untuk menghadapi penderitan yang
sedang di alami. Selain mental yang kuat peran orang sekitar manusia juga
sangat berperan untuk menyelesaikan penderitaan dan juga memberikan dorangan
motivasi serta jalan keluar untuk menyelesaikan penderitaan seseorang.
Sudah menjadi ketetapan Tuhan bahwa segala sesuatu di dunia ini di ciptakan
berpasang pasangan . Hitam putih, siang malam, hitup mati, pahit manis, tua
muda, miskin kaya, susah senang dan lain sebagainya itu hukum alam yang tidak
bisa di pungkiri lagi dan semua manusia pernah dan pasti akan mengalami itu.
Didalam kehidupan ini kita sering diperhadapkan oleh dua hal berbeda yaitu
susah dan senang, penderitaan dan kebahagiaan. Namun yang berbeda dari setiap
kita adalah bagaimana cara menyikapi pahit manisnya kehidupan ini.
Problematika hidup yang semakin hari semakin kompleks terkadang membuat kita
patah semangat bahkan hilang arah hingga tak jarang ada yang memilih potong
kompas dengan cara mengakhiri hidupnya demi terbebas dari banyaknya masalah
yang terus bertambah serasa tak kunjung usai. Betapa banyak peritiwa – peritiwa
tragis yang harus membuat kita mengeleng gelengkan kepala ketika melihat orang
loncat dari gedung tinggi, bukan karena ingin melakukan sebuah pertunjukkan
ataupun demontrasi keahlian melainkan ingin menghabisi nyawanya sendiri
diakibatkan oleh stress lalu cendrung berfikir pendek.
- SIKSAAN
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture)
digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan
informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan
politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu
cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan.
Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk
mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang
sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak
politik. Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai
pelanggaran berat hak
asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat
telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang
dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu
konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture
juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau
penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan,
menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun
demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty
International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak
konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.
Fobia (gangguan
anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu
hal atau fenomena. Fobia bisa
dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian
orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya,
pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada
perbedaan “bahasa” antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia.
Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia
biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang
berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang
pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna,
sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Dalam keadaan normal setiap
orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang
terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan
terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi
terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam
mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula
disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.
Seseorang yang pertumbuhan mentalnya
mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian
harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran
pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi
dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar “nyaman” maka
cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara “mundur kembali”/regresi
kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi
menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali
ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang
terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun
terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk
merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi
semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari
jenis jenis hambatan sukses lainnya.
Fobia sosial dikenal juga sebagai
gangguan anxietas sosial, fobia sosial adalah ketakutan akan diamati dan
dipermalukan di depan publik. Hal ini bermanifestasi sebagai rasa malu dan
tidak nyaman yang sangat berlebihan di situasi sosial. Hal ini mendorong orang
untuk mengindari situasi sosial dan ini tidak disebebabkan karena masalah fisik
atau mental (seperti gagap, jerawat atau gangguan kepribadian).
Fobia spesifik ditandai oleh ketakutan
yang tidak rasional akan objek atau situasi tertentu. Gangguan ini termasuk
gangguan medik yang paling sering didapati, namun demikian sebagian kasus
hanyalah ringan dan tidak perlu mendapatkan pengobatan. Pada fobia terjadi
salah-pindah kecemasan pada barang atau keadaan yang mula-mula menimbulkan
kecemasan itu. Jadi terdapat dua mekanisme pembelaan, yaitu salah-pindah dan
simbolisasi. Ada banyak macam fobia yang dinamakan menurut barang atau keadaan.
Apabila berhadapan dengan objek atau situasi tersebut, orang dengan fobia akan
mengalami perasaan panik, berkeringat, berusaha menghindar, sulit untuk
bernapas dan jantung berdebar. Sebagian besar orang dewasa yang menderita fobia
menyadari bahwa ketakutannya tidak rasional dan banyak yang memilih untuk
mencoba menahan perasaan anxietas yang hebat daripada mengungkapkan ganguannya.
siksaan yang berdsifat psikis
Masalah siksaan jiwa atau rohani (psikis)
yang akan diuraikan dalam Ilmu Budaya Dasar, antara lain :
Kebimbangan
Kebimbangan
pasti akan dialami ketika seseorang dihadapkan oleh dua pilihan yang penting
yang ia tidak dapat menentukan pilihan yang mana yang akan diambil. Pada kasus
banjir di Jakarta, banyak warga Jakarta mengalami kebimbangan, apakah saat
banjir datang mereka mengungsi atau tetap berada dirumah sambil menunggu air
surut, kebimbangan mereka antara lain disebabkan kecemasan akan aman atau
tidaknya harta benda mereka jika ditinggal mengungsi, karena di Jakarta banyak
orang-orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan dan disatu sisi bahwa
jika mereka tetap tinggal di rumah, mereka juga cemas jika banjir melanda rumah
mereka berhari-hari dan ketersedian bahan makanan akan habis bagaimana dengan
anak-anak mereka. Inilah contoh kebimbangan yang dialami warga Jakarta dan
sekitarnya pada saat banjir melanda Jakarta dan sekitarnya pada beberapa bulan
yang lalu, keadaan ini berpengaruh tidak baik baik orang yang lemah pikirannya,
karena masalah kebimbangan akan lama dialami olehnya sehingga siksaan yang
dirasakan olehnya pun menjadi berkepanjangan. Bagi orang yang kuat berfikir ia
akan cepat mengambil keputusan dengan berdasarkan pertimbangan prioritas,
prioritas pada kasus banjir di Jakarta dan sekitarnya adalah nyawa mereka dan
anak-anak mereka bukan harta benda, karena harta benda dapat dicari / dibeli
kembali tetapi nyawa mereka dan anak-anak mereka tak dapat kembali lagi.
Bagi
orang yang lemah berfikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga
siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan
cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangannya dapat diatasi.
Kesepian
Kesepian
dialami seseorang berupa rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, hal ini akan
terus ia rasakan walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Ini yang perlu
dianalisa pertama kali. Kesepian ini tidak perlu dicampuradukkan dengan keadaan
sepi. Perbedaan antara kesepian dengan kesendirian. Kesepian itu perasaan sepi.
Sendirian itu ketika seseorang dalam keadaan sendiri. Kesepian bisa berarti
seperti “tikus kelaparan di lumbung padi”. Banyak orang di sekitarnya
tetapi tetap merasa sepi. Sedangkan sendirian dalam keadaan sendiri, tetapi
tidak merasa sepi.
Pada
kasus tsunami di Aceh pada Tanggal 26 Desember 2004, banyak orang Aceh yang
mengalami kesepian, kesepian ini dikarenakan banyak orang-orang Aceh ditinggal
mati keluarga dan orang yang mereka sayangi, mereka merasa kesepian bahkan
sampai ada yang tak mau hidup lagi, karena mereka beranggapan hidup mereka
tidak beguna lagi tanpa orang-orang yang mereka sayangi, hari-harinya mereka
merasa kesepian walaupun ditengah orang yang ramai menghibur dirinya.
Seperti
juga kebimbangan, kesepian perlu segera diatasi agar seseorang tidak terus
menerus merasakan penderitaan batin. Solusi yang kami tawarkan adalah :
1.
Berfikir positif, Yakinlah semua yang telah menimpah manusia adalah berasal
dari ketentuan Allah, ingatlah Allah SWT tidak pernah memberikan ujian yang
melebihi batas kemampuan manusia, berdoa dan kembali lebih mendekatkan diri
kepada Allah akan membuat hati (batin) tidak kesepian, karena Allah akan selalu
bersama manusia dikala senang / bahagian maupun dikala duka / menderita.
2.
Sebagai homo socius, seorang perlu kawan untuk menghilangkan rasa kesepian,
orang itu perlu cepat mencari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi yang
dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami kawan lainnya.
3. Selain mencari kawan, untuk menghilangkan rasa kesepian,
seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan, khususnya yang
bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak lagi memperoleh tempat yang
menyita waktu dalam dirinya.
Ketakutan
ketakutan
merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
Rasa takut slalu menjadi perasaan yang menyiksa bathin si penderita nya. selama
seseorang tersebut merasa ketakutan,orang tersebut merasa sangat menderita dan
berfikir akan melakuakn apapun agar ia bisa lepas dari rasa takutnya,menurut
saya rasa takut jika di biarkan maka lama kelamaan akan berujung pada kekalutan
mental,bahkan bisa menjadi gangguan kejiwaan atau GILA.
penyebab
seseorang merasa ketakutan
Banyak
sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
- Claustrophobia dan Agoraphobia. Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
- Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
- Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .
- Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan
- Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
- KEKALUTAN MENTAL
Pengertian
kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami
kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat
mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan
mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan
mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan
mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami
kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari
orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan
teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar
orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Penderitaan
batin dalam ilmu Psikologi dikenal sebagai kekalutan mental (mental disorder).
Menurut Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi
Seks, dirumuskan bahwa yang disebut kekalutan mental adalah sebagai berikut;
- Bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental, atau kesehatan mental yang disebabkan oleh gangguan kegagalan bereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari suatu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan/mental.
- Merupakan totalitas kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis terhadap stimuli sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor kausatif sekunder lainnya (Patologi = Ilmu penyakit).
Secara
sederhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat
ketidakmampuan seseorang menghadapi persolan yang harus diatasi, sehingga yang
bersangkutan bertingahlaku secara kurang wajar. Misalnya, seseorang yang tidak
mampu menjawab sebuah pertanyaan ujian, menggigit-gigit pensil.
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut ;
- Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung. jasmani pada seseorang tersebut lebih rentan daripada orang yang sehat atau normal disekitarnya, hal ini dikarenakan pada seseorang tersebut mengalami jiwa yang kurang sehat pula seperti pada keterangan nomor 2.
- Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah. jiwa dari seseorang tersebut sulit dikendalikan sehingga bisa menimbulkan hal-hal atau contoh diatas.
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah sebagai
berikut :
- Gangguan kejiwaan akan nampaak dalam gejala-gejala kehidupan penderita, baik pada jasmani maupun rohaninya.
- Usaha mempertahankan diri dilakukan dengan cara negatif (escape mechanism), yaitu mundur atau lari (menghindarkan diri), sehingga cara bertahan dirinya tentu salah. Hal ini akan berbeda apabila terjadi pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan, yang apabila menghadapi pesoalan justru akan segera memecahkan persoalan sehingga tidak menekan perasannya. Jadi, bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan (problem solving).
- Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown), dan yang bersangkutan mengalami disorder (tidak semestinya atau gangguan).
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental
dapat disebutkan sebagai berikut :
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
- Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.
- Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional. Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari ke alam fantasi.
Proses-proses
kekalutan mental yang dialami
oleh sesorang dapat mendorongnya ke arah berikut ini :
- Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang akan dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup. Misalnya, melakukan shalat Tahajud bagi umat Islam waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, atau melakuka kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan (Dalam pepatah dikatakan; Hendaknya jatuh tupai janganlah sampai jatuh tapai!).
- Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustrasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustrasi yang dialami orang dewasa antara lain sebagai berikut :
1.
Agresi, serangan berupa kemarahan yang meluap akibat emosi yang tidak
terkendalikan. Secara fisik berakibat mudah terjadinya hipertensi (tekanan
darah tinggi), atau melakukan tindakan sadis yang dapat membahayakan orang
sekitarnya.
2.
Regresi, kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanakan
(infantil), misalnya dengan menjerit-jerit, menangis sampai meraung-raung dan
merusak barang-barang.
3.
Fiksasi, peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya
dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri dan membentur-benturkan kepala pada
benda keras.
4.
Proyeksi, usaha mendapatkan, melemparkan atau memproyeksikan sikap-sikap
sendiri yang negatif pada orang lain. Kata pepatah : awak yang tidak pandai
menari, dikatakan lantai yang terjungkat.
5.
Indentifikasi, menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasi,
misalnya dalam kecantikan, yang bersangkutan menyamakan dirinya dengan bintang
film, atau dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
6.
Narsisme, self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya
lebih superior dari pada orang lain.
7.
Autisme, gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak ingin
berkomunikasi dengan orang luar, dan merasa tidak puas dengan fantasinya
sendiri yang dapat menjurus pada sifat yang sinting.
Oleh
karena itu, penderita kekalutan mental lebih banyak terdapat dalam lingkungan :
- Kota-kota besar banyak memberikan tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi keperluan hidupnya. Akibatnya, sebagian orang tidak mau tahu penderitaan orang lain, timbullah egoisme yang merupakan salah satu ciri masyarakat kota.
- Anak-anak usia muda tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan, karena tidak berimbanganya kemampuan dengan tujuannya, dan karena belum berpengalaman. Orang-orang usia tua pun sering mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya, akibat norma lama yang dipegangnya secara teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah berlaku.
- Wanita umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah dan memendamnya di dalam hati (introver). Namun, sulit mengeluarkan perasaannya tersebut, sementara mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah. Hal ini mengakibatkan mereka banyak memendam masalah dalam hati, sehingga tidaklah mengherankan kalau kaum wanita banyak yang menjadi penderita psikosomatik (penyakit akibat gangguan kejiwaan) dari pada kaum pria.
- Orang-orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi sehingga sikap pasrah pada umumnya tidak dikenalnya. Dalam keadaan yang sulit, orang seperti ini mudah sekali megalami penderitaan, diperkirakan bahwa jumlah penderita golongan ini mencapai 40 %.
- Orang yang terlalu mengejar materi, seperti pedagang dan pengusaha, selalu memiliki sifat ‘gigiah’ dalam memperoleh tujuan kegiatanya, yaitu mencari untung sebanyak mungkin. Mereka adalah kaum materialis dan biasanya mengabaikan masalah spiritual yang justeru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.
Cara-cara
untuk menghindarkan diri dari frustrasi antara lain adalah sebagai berikut :
- Seseorang harus memelihara kesehatan jiwa (mental health) yang memiliki ciri-ciri seperti memelihara tujuan hidup, bergairah namun tetap serta harmonis, ada keseimbangan antara kemampuan dan tujuan, memiliki integrasi dan regularisasi tehadap struktur kepribadian, dan efisien dalam tindakan-tindakannya.
- Melatih berpikir dan berbuat wajar tanpa menggunakan defence mechanism atau escape mechanism yang negatif. Artinya hanya bersifat pertahanan mundur yang pada suatu saat akan mengakibatkan seseorang terpojok sendiri. Untuk menghindari hal tersebut, salah satu cara yang baik adalah dengan melakukan positive thinking, yaitu suatu cara untuk memecahkan persoalan dengan berpikir jauh ke depan (futuristis).
- Berani mengatasi kesulitan sebagai respons terhadap challenge (tantangan) yang dihadapi agar dirinya survive dalam kehidupan. Keberhasilan seseorang dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi akan membuat dirinya menjadi puas.
- Berkomunikasi dengan orang lain, terutama dengan para ahli (Psikiater). Lebih dari itu adalah menghilangkan himpitan perasaan untuk memperoleh petunjuk dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi, selain dengan para ahli, cara mengatasi persoalan juga dapat dilakukan dengan berkomunikasi dengan kawan akrab. Kawan akrab dapat diajak bertukar pikiran, sehingga bisa membantu dalam meringankan suatu masalah, misalnya frustrasi. Dalam banyak hal, kawan akrab selalu menampung segala rasa, terutama rasa yang tidak menyenangkan, misalnya penderitaan. Bahkan, pada saat yang diperlukan dapat juga memberikan nasihat yang dibutuhkan.
Beberapa
istilah yang sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, berkaitan dengan
soal kekalutan adalah obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah ketakutan yang selalu
membayangi penderitanya, ia tidak mampu melepakan dirinya dari ketakutan
tersebut dan tidak mampu pula mengatasinya. Misalnya, seseorang yang tahu bahwa
dia menderita kanker, setiap saat yang terbayang adalah kematian yang
mengerikan, penderitaannya makin berat ketika ia mendengar atau membaca soal
kanker.
Kompulsi
adalah perbuatan yang didasari sebagai hal yang irasional (tidak masuk akal),
tetapi dilakukan juga diluar kesadarannya akibat dari adanya obsesi yang
dideritanya. Misalnya orang latah, yang diluar kesadarannya berkata jorok karena
ada obsesi ketidak puasannya soal seks, orang kleptomania adalah orang-orang
yang suka mengambil barang-barang kecil dan kurang berharga para waktu kecilnya
kurang mendapatkan dari orang tuanya.
Penderitaan
maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat,
mengakibatkan seseorang seolah-olah merasa bahwa dunia ini benar-benar
merupakan neraka dalam hidupnya. Oleh karena itu, biasanya terlontar kata-kata
lebih baik mati daripada hidup. Dengan pengertian bahwa dengan kematian, berakhirlah
penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya, mereka yang terlalu menderita dan
merasa putus asa, lalu mengambil jalan “pintas”, yaitu bunuh diri.
Benarkah
orang yang telah meninggal, terutama yang memakai jalan bunuh diri sudah lepas
dari penderitaan? Jawabannya tidak, karena ajaran agama pada umumnya mengatakan
bahwa Tuhan tidak dapat menerima mereka yang bunuh diri di surga, karena bunuh
diri dianggap telah melampaui-Nya dalam menentukan nasib.
- PENDERITAAN dan PERJUANGAN
Setiap
manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat
maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat
kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan
masalah itu semaksimal munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya,
dengan budaya itulah ia berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya
atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita
sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga
harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami
penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian
dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan
dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya
manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam
lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan
supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya
berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi
sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin
dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh
orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau
penderitaan orang lain.
- PENDERITAAN, MEDIA MASA dan SENIMAN
Dalam
dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu sangat besar. Hal
ini dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Penciptaan bom
atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan
sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Beberapa sebab lain yang
menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain.
Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan
sebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana tersebut.
Berita
mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar kaca
dan berbagai media lainnya. Berita-berita tersebut ditayangkan dimaksudkan agar
semua orang yang menyaksikan tau melihat ikut merasakan penderitaan sesamanya.
Dengan demikian diharapkan dapat menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu.
Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan untuk meringankan penderitaan
dan penyelamatan dari musinbah tersebut. Bantuan bisa datang secara
perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari sebuah oraganusasi tertentu.
Media
masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan demikian
masyarakat dapat dengan segera meliai untuk menentukan sikap antara manusia
terutama yang bersimpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang
dilakukan para seniman melalui karya, sehingga para pembaca, penonton dapat
menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
- PENDERITAAN dan SEBAB-SEBABNYA
Apabila
kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan dapat diperinci sebagai berikut :
A.
Penderitaan yang timbul
karena perbuatan manusia Penderitaan yang menimpa manusia karena
perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dengan alam
sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini
dapat memperbaiki nasibnya Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan
yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Karena perbuatan
buruk antara sesama manusia maka manusia lain menderita misalnya:
- Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh Pengadilan Negri Surabaya supaya perbuatan itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasdakan penderitaan, sedngkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan
- Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhi hukuman oleh pengadilan Negri Jakarata Pusat supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan
- Perbuatan buruk pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman Rendra dalam puisinya “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta” perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra inidipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan mengkombinasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu kota itu. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia, Tetapi manusia tidak menyadari hal ini, Mungkin kesadaran itu timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita misalnya :
1.
Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung selatan bermula dari penghunian
liar dihutan lindung, kemudian dibabat menjadi tandus dan gundul oleh
manusia-manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir,
ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang
hilanh/musnah. Segenap lapisan masyarakat, pemerintah dan ABRI bekerja sama
untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.
2.
Perbuatan lalai mungkin kurang kontero terhadap tanki-tanki penyimpanan gas-gas
beracun dari perusahaan “Union Carbide” di India. Gas-gas beracun dari tangki
penyimpanan bocor memenuhi dan mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan
ribuan penduduk penghuni daerah itu mati lemas dan mengalami cacat. Inilah penderitaan
manusia karena perbuatan lalai dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. Ia
bertanggung jawab untuk memulihkan penderitaan manusia disitu.
B.
Penderitaan yang timbul
karena penyakit, siksaan / azab Tuhan Penderitaan manusia dapat juga
terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan
optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa
kasus penderita dapat diungkapkan berikut ini :
- Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas Dsabone Perancis. Dia adalah Prof. DR Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir
- Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahu-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikaphidup yang lemah seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
- PENGARUH PENDERITAAN
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak
bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, Siakp ini diungkapkan dalam
peribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasib sudah
menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti,
misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap
positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan
rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan,
dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu
tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya
Apabila
sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para
pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan
penilainnya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan
nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan
yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih
sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
KEINDAHAN, RENUNGAN DAN KESERASIAN
1.1 KeindahanKeindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu ber¬asal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
1.2 Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
• TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
• TEORI METAFISIK
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara
• TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).
• TEORI KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah, atau disesuaikan dengan kulitnya.
• TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan menampakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alarn pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu benda.
Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam din seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.
• TEORI PERIMBANGAN
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kualitas dari benda-benda. Kualitas bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Eropa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.
1.3 Keserasian
Keserasian merupakan keharmonisan,kesepadanan, keselarasan, kita perlu mengukuhkan semangat untuk menciptakannya, jadi keserasian kecocokan, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi pada suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.
Pengertian keserasian adalah cocok dalam segala hal.
– Menurut The Liang Gie ada 2 Teori dalam menciptakan seni antara lain :
Teori Objektif ( Plato, Hegel, Bernard Bocanguat )
Teori Subyektif ( Henry Home, Earlof Shaffesbury, Edmund Burke )
salah satu persoalan pokok dari teori keindaha adalah mengenai sifat dasar dari keindahan . apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori ogjektif dan subjektif.
Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang memnuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhnya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu benda. Pendukung teori objectif adalah Plato dan Hegel.
Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada penerapan dan si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry dan Edmund Burke.
Cara
Mengatasi Perasaan Jatuh Cinta Dan Penderitaan :
>Menahan
pandangan
Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat dan keinginannya.
Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat dan keinginannya.
>Banyak
berpikir dan berdzikir
Hendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir bahwa perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat. Hendaklah dia berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.
Hendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir bahwa perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat. Hendaklah dia berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.
>Menjauh
dari orang yang dicintainya
Sebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan waktu, seluruh masalah akan menjadi mudah.
Sebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan waktu, seluruh masalah akan menjadi mudah.
>Menyibukkan
diri dengan hal-hal yang bermanfaat
Sebab, mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Tetapi ketika ia sibuk dengan hal-hal lain maka cintanya akan memudar, rindunya akan hilang dan akhirnya ia dapat melupakannya.
Sebab, mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Tetapi ketika ia sibuk dengan hal-hal lain maka cintanya akan memudar, rindunya akan hilang dan akhirnya ia dapat melupakannya.
>Menikah
Sebab pernikahan itu mencukupi segalanya, penuh berkah dan menjadi solusi. Jika orang yang dicintainya adalah wanita yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikahinya. Jika sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Allah untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab tertentu, maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Allah agar diberi jalan keluar.
Sebab pernikahan itu mencukupi segalanya, penuh berkah dan menjadi solusi. Jika orang yang dicintainya adalah wanita yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikahinya. Jika sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Allah untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab tertentu, maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Allah agar diberi jalan keluar.
>Menengok
orang sakit, mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati, berpikir
tentang kematian dan kehidupan setelahnya.
>Senantiasa
menghadiri majelis ilmu, duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar
kisah-kisah orang shalih.
>Memangkas
habis ambisi dengan membuang rasa putus asa disertai dengan keinginan keras
untuk dapat menundukkan hawa nafsu.
>Selalu
konsisten menjaga sholat dengan sempurna, menjaga kewajiban-kewajiban sholat,
baik berupa kekhusyukan dan kesempurnaannya secara lahir dan bathin.
>Menjaga
kharisma agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina, tidak jatuh dalam
perbuatan yang tercela dan segala bentuk yang dapat menghalangi keutamaan.
Orang-orang yang memiliki harga diri tidak pernah mau terikat menjadi budak
sesuatu. Lihat saja, betapa hawa nafsu menyebabkan orang-orang mulia menjadi
hina.
>Menjaga
kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya
Hal ini akan membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan harga dirinya ataupun yang akan menjatuhkan martabatnya.
Hal ini akan membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan harga dirinya ataupun yang akan menjatuhkan martabatnya.
>Membayangkan
cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Dan orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya. Sebab hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil. Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita. “
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Dan orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya. Sebab hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil. Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita. “
>Memikirkan
akan ditinggal pergi orang yang dicintainya, baik ditinggal mati atau ditinggal
pergi tanpa keinginannya atau ditinggal karena sudah bosan.
>Memikirkan
akibat perbuatannya
Orang yang berakal adalah orang yang dapat menimbang apakah cintanya itu akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.
Orang yang berakal adalah orang yang dapat menimbang apakah cintanya itu akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.
>Hendaknya
orang yang ditimpa ujian seperti ini mengetahui bahwa ujian hidup merupakan
sebab munculnya nilai keutamaan seseorang. Jika dia bersabar maka akan
tampaklah keutamaannya, sempurnalah kemuliaannya dan derajatnya akan meningkat
kepada level yang lebih tinggi.
>Memikirkan
betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput disebabkan menyibukkan diri
dengan cinta seperti ini. Orang-orang yang mulia lebih mengutamakan santapan
akalnya, walaupun tabi’atnya berusaha menggiringnya kepada syahwat jasmani.
>Melihat
kondisi para pemabuk cinta
Bagaimana derita yang mereka tanggung. Bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala urusan dunia dan akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan hidup untuk cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan luhur dan keinginan yang kuat.
Bagaimana derita yang mereka tanggung. Bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala urusan dunia dan akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan hidup untuk cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan luhur dan keinginan yang kuat.
Cara
Mengatasi Penderitaan :
- memulai sesuatu hal dengan hal yang baik, dengan cara ini penderitaan bisa kita hindari karena dengan berbuat baik nasib kita bisa berubah sesuai dengan perbuatan yang telah kita lakukan.
- lebih mendekatkan diri pada Tuhan, dengan cara ini apa yang kita perbuat akan sesuai dengan jalan dan seturut dengan perintahNya. Penderitaan kita bisa berkurang jika selalu mendekatkan diri pada yang kuasa.
- jalani hidup dengan optimis, dengan cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera berlalu karena adanya suatu motivasi dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan yang telah terjadi dalam hidup ini.